Detail

Blog Image

UNTUKMU PEREMPUAN

Ns.Anggi Ernata - RSJRW

Perempuan dalam tradisi adalah seseorang yang dituntut untuk pandai melakukan banyak hal seperti pekerjaan rumah, pandai memasak, pandai mengurus anak, pandai mengurus suami, pandai berdandan, tidak boleh berbicara dengan kencang, tidak perlu sekolah tinggi, tidak pantas menjadi pemimpin, tidak perlu bekerja diluar rumah, kodratnya diam dirumah, menjadi ibu yang baik. Pemikiran seperti itu tertanam kuat di lingkungan perempuan selama berabad-abad, dan membentuk banyak dilema di dalam diri perempuan saat ia harus menentukan pilihan dalam hidupnya. Di saat perempuan memutuskan aktif bekerja, ia diterpa tekanan sebagai ibu yang egois meninggalkan anaknya demi eksistesi diri. Di saat memutuskan untuk sekolah S2-S3 di luar negeri dikatakan percuma toh nanti berakhir didapur juga. Di saat mengikuti pemilihan sebagai pemimpin, dikatakan perempuan ambisius.

Tradisi memang sebuah nilai yang diturunkan secara turun temurun dari generasi ke generasi, yang seharusnya bersifat dinamis, dimana jika nilai tersebut masih relevan maka dapat terus dianut, namun jika sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi maka tradisi itu perlu diubah.  Dimana kita dapat mulai mengubahnya? Dari Keluarga, unit terkecil dari masyarakat. Orangtua jangan lagi mendidik anak laki-laki dan perempuan dengan diskriminasi pekerjaan rumah. Contohnya jika anak perempuan diberikan tugas membersihkan rumah, membantu menyiapkan makanan, mencuci piring, melayani saudaranya, namun membiarkan anak lelaki bermain game atau belajar dikamar saja. Perlakukanlah juga tugas yang sama bagi anak laki laki. Bukankah anak laki-laki juga perlu memiliki kemampuan dasar untuk hidup mandiri. Jika orangtua menyiapkan dana pendidikan setinggi-tingginya untuk anak laki-laki, siapkan juga untuk anak perempuan. Latihlah anak laki-laki dan perempuan untuk berani mengemukakan pendapat, berani bermimpi besar, memiliki target pencapaian dalam hidup, berani bangkit dan tidak takut gagal. Memiliki ambisi adalah sesuatu yang positif, karena itu merupakan daya pendorong yang kuat untuk mencapai lebih tinggi. Jangan patahkan semangat anak-anak untuk maju dan berkembang hanya karena tradisi!

Di tengah dunia yang tak jarang menomorduakan perempuan ini, lantas apa yang seharusnya dilakukan perempuan, agar ia dapat menjadi versi terbaik dari dirinya?

  1. Kenali kemampuan diri

Perempuan pada dasarnya memiliki value luar biasa yang tidak dimiliki laki-laki, ia mampu berempati, beradaptasi, dan mampu mendengar dengan hati. Kita lihat kesuksesan pemimpin wanita didunia dalam mengatasi pandemi COVID-19 mulai dari Jerman, Selandia Baru, Denmark, Norwegia hingga Taiwan dan Korea Selatan. Mereka semua memiliki kesamaan nilai yaitu sikap yang hangat, tenang, tegas, memberikan instruksi dengan jelas, gigih, dan konsisten. Seorang Profesor Sosiologi New York University Kathleen Gerson menggaris bawahi bahwa perempuan di posisi pemimpin mampu menghadirkan sifat alaminya dan semakin melengkapi sikap kepemimpinan yang ada, sifat keibuan seorang perempuan dan naluri melindungi yang ada padanya semakin menunjang perannya sebagai pemimpin. Perempuan itu sudah hebat secara alamiah, kita hanya perlu menemukan potensi-potensi diri kita, dan berkembanglah ke arah yang kita minati. Jangan takut gagal, jangan batasi diri jika hatimu ingin, dan jangan takut cibiran orang saat sukses nanti.

  1. Percaya Diri

Perempuan yang memiliki kepercayaan diri, pesonanya tak akan pernah mati. Jadilah percaya diri dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan ragu menunjukkan kemampuan diri. Jangan menganggap rendah diri sendiri. Kita lebih mampu dari yang kita dan orang lain pikirkan. Perlengkapi diri dengan wawasan yang luas, banyaklah membaca, lakukanlah penelitian, gali lebih dalam, bekerja dengan penuh kesadaran, kenali kekuatan dan kelemahan diri, pahami apa yang ingin kita kejar dan realisasikan! kita akan bisa menjadi percaya diri dengan bijaksana. Karena harga diri ditentukan oleh pengenalan akan diri sendiri bukan orang lain!

  1. Berani

Keberanian adalah kunci segala perubahan. Berani bermimpi, berani melangkah, berani bertindak, berani tampil beda, berani ambil resiko, berani bicara…! Oprah Winfrey mengatakan “You get in life, what you have the courage to ask for”. Keberanian untuk mengungkapkan apa yang kita mau dan kita anggap penting, itulah yang akan kita dapatkan.

  1. Saling mendukung sesama perempuan

Perempuan yang kuat adalah perempuan yang menguatkan. Banyak perempuan diluar sana yang justru menganggap perempuan lain sebagai saingan. Jika teman perempuan sukses, maka menganggap diri sendiri gagal. Saling menjatuhkan, memberi komentar buruk, penelitian menyebutkan 58% kasus perundung di tempat kerja adalah perempuan dan 90% perundung perempuan melakukan perundungan terhadap sesama perempuan. Bukankah akan lebih baik jika sesama perempuan saling mendukung, saling menguatkan, dan saling mengapresiasi keberhasilan?

Semangatlah perempuan Indonesia, kita berharga, kuat, dan hebat! Mari kita saling bergandengan tangan dan melangkah bersama menuju masa depan yang lebih baik.

Selamat Hari Kartini 21 April 2021.

 

Referensi

Azanella, Luthfia Ayu. 2020. “Pemimpin Perempuan Dunia ini dinilai sukses Atasi Krisis COVID-19”, https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/26/164500565/9-pemimpin-perempuan-dunia-ini-dinilai-sukses-atasi-krisis-covid-19-di?page=all#page2, diakses 21 April 2021

NarasiTV. 30 Agustus 2019. “Dari Perempuan untuk Perempuan Catatan Najwa” https://youtu.be/93FiM3tWT0g, diakses 21 April 2021

Narasi TV. 22 September 2020. “Di Mata Perempuan: Najwa Shihab di antara Keraguan dan Pertaruhan Catatan Najwa”. https://youtu.be/kp6arfNaQ0s, diakses 21 April 2021

Asah Pola Pikir. 23 Maret 2020. “ORANG SUKSES: PEREMPUAN JUGA BISA SUKSES, GA HANYA LAKI-LAKI”. https://youtu.be/vN4lu-hfZc4, diakses 21 April 2021

Kategori

Terkini

Tags

Testimonials